Minggu, 11 Oktober 2020

Kisah Persahabatan Yahya dan Riko

     Di sebuah pedesaan yang sangat asri, ada dua anak laki bernama Yahya dan Rio yang berteman sangat kompak dan selalu bersama. Yahya adalah anak buruh tani di desa tersebut. Adapun Rio merupakan anak saudagar kaya di desanya. Mereka memang anak yang sangat akrab walaupun berlatar belakang berbeda.

    Pada suatu hari mereka pergi kebukit pinggir desa untuk bermain. Ketika di perjalanan mereka sempat berbincang-bincang, tetapi tanpa disadari di tengah jalan tersebut, ada lubang yang besar. Lubang tersebut mungkin disebabkan tanah yang amblas karena hujan. Namun mereka tetap melanjutkan perjalanannya.

    "Eh, awas ada lubang," kata Rio.

    Tetapi Yahya tidak mendengarkan teriakan Rio.

    Akhirnya Yahya terjebur ke dalam lubang itu. 

    "Tolong, tolong aku Rio," kata Yahya tampak sedikit kesakitan.

    Rio pun langsung kaget dan berkata "Yahya, jangan panik. Aku akan menyelamatkanmu"

    "Iya Rio, tolong segera bantu aku," kata Yahya dengan penuh harap.

    Rio langsung mencari bantuan untuk diajak menyelamatkan Yahya. ternyata Rio bertemu dengan Ardian, diajaklah Ardian ke tempat Yahya terjebur. Ardian, anak juragan tanah majikan orang tua Rio.

    "Rio, kenapa kita ke sini?" tanya Ardian.

    "Ardian, ayo kita selamatkan Yahya. Kasihan dia terjebur ke lubang itu" jawab Rio "Tidak. Saya tidak mau menyelamatkan Yahya, sudahlah saya pergi saja"

    Saya tidak mau menolong anak miskin yang tidak mau meminjami hasil PR kepada saya. sekarang saya tidak mau berteman dengan Yahya" ujar Ardian sambil perlahan-lahan pergi meninggalkan Yahya dan Rio.

    "Ardian janganlah kau pergi" kata Rio.

    "Saya tidak peduli" jawab Ardian.

    Akhirnya Ardian pergi dan meninggalkan Rio dan Yahya.

    "Tenang saja Yahya. Saya akan menolongmu," kata Rio penuh keyakinan.

    Setelah dengan berbagai upaya, akhirnya Yahya dapat naik ke permukaan tanah. 

    "Terima kasih banyak Rio. Kau telah menyelamatkanku dengan susah payah" kata Yahya.

    "Sama-sama Yahya. Mari kita lanjutkan perjalanan kita" jawab Rio.

    Setelah itu mereka melanjutkan perjalanannya. Di tengah perjalanan ada suara minta tolong. Yahya bertanya kepada Rio. "Rio sepertiya ada yang teriak minta tolong"

    "Iya saya juga mendengar. Mari kita cari siapa yang teriak minta tolong," jawab Rio.

    Setelah beberapa menit mereka mencari, ternyata Ardian yang teriak minta tolong karena terjebur ke dalam lubang.

    "Tolong, tolong, tolong. Tolong aku Rio, Yahya," teriak Ardian.

    "Kamu kok bisa sampai terjebut ke lubang ini?" tanya Rio.

    "Ketika saya meninggalkan kalian, saya pulang dengan tergesa-gesa tanpa meliat kalau di depan ada lubang.Akibatnya saya terjebur ke lubang ini" jawab Ardian.

    Setelah beberapa lama kemudian dan dengan susah payah, akhirnya Ardian dapat naik ke permukaan tanah dengan selamat.

    "Akhirnya selamat juga kau Ardian," kata Rio.

    "Terima kasih banyak Rio. Kau telah menyelamatkanku," kata Ardian. 

    "Sama-sama Ardian. Berterima kasihlah kepada Yahya, dia juga menyelamatkanmu," jawab Rio.

    "Yahya, terima kasih banyak engkau telah menyelamatkanku. Padahal aku tadi tidak mau menyelamatkanmu" kata Ardian.

    "Sama-sama Ardian. Kita sebagai sesama manusia harus asling menolong," jawab Yahya. 

    "Sekali lagi, terima kasih Rio, Yahya berkat kalian saya bisa selamat. Saya minta maaf atas segala kesalahan yang sudah saya perbuat sama kalian. Sekarang saya menyesla dan saya ingin menjadi teman kalian," kata Ardian.

    "Iya Ardian saya maafkan," kata Yahya.

    "Kamu boleh menjadi teman kita," tambah Rio.

    "Bahkan kamu boleh menjadi sahabat kami," sahut Yahya.

    "Terima kasih banyak Rio, Yahya" jawab Ardian.

    Akhirnya ketiga anak itu bersahabat dan selalu hidup rukun. Bahkan mereka menjadi anak yang baik hati dan suka menolong/ Hari itu sudah senja tetapi mereka tetap melanjutkan perjalanannya untuk bermain.